Malam tahun baru adalah malam pergantian/transisi dari suatu tahun ketahun berikutnya. Sebenarnya, banyak sekali tahun baru yang ada di dunia ini. Seperti, Tahun baru Rosh hasanah (tahun baru bagi umat Yahudi), tahun baru Hijriyah (tahun baru islam), tahun baru imlek (tahun baru bagi orang tiongkok), taun baru Thailand, taun baru Vietnam, dll.
Malam
pergantian tahun tersebut biasanya dirayakan oleh orang-orang yang menganut
budaya atau ajaran-ajaran tertentu dengan caranya masing-masing. Namun yang
paling heboh adalah malam pergantian tahun baru Masehi. Karena seluruh Negara
didunia mengakui dan menggunakan konvensi ini. Hal tersebut dilakukan untuk
mempermudah komunikasi.
Baru saja kita memasuki tahun yang baru
Masehi, yaitu tahun 2013. Diawal tahun, tentunya kita mengharapkan banyak perubahan
kearah yang lebih baik. Dari pemerintahan, dari perekonomian bangsa, dan tentu
dari diri kita sendiri.
Biasanya masyarakat
merayakan malam tahun baru tersebut dengan pesta-pesta dan acara berkumpul
bersama kerabat, teman, atau keluarga. Penjual terompet dan petasan pun semakin mudah ditemui karena tingginya
permintaan.
Karena tingginya antusias masyarakat untuk
menyambut malam tahun baru, banyak stasiun televisi, tempat-tempat hiburan dan
pemerintah daerah mengadakan acara untuk menyambut tahun baru tersebut. Masyarakat
pun menyambutnya dengan suka cita dan bergembira.
Namun tak jarang, perayaan tersebut juga
memberikan dampak negatif. Seperti sampah-sampah yang berserakan setelah acara
selesai. Hal tersebut disebabkan oleh rendahnya tingkat kesadaran masyarakat
akan pentingnya kebersihan. Masalah
tersebut juga diperkuat oleh minimnya fasilitas tempat sampah yang harusnya
disediakan saat perayaan tahun baru.
Tahun baru kemarin, saya menghabiskan waktu
di alun-alun untuk melihat pesta kembang api. Banyak pedagang-pedagang yang
memanfaatkan momen untuk meraup rejeki disana. Saya pun tergoda untuk membeli
berbagai jenis jajanan-jajanan kecil. Namun ketika hendak membuang sampah, susah
sekali menemukan tempat sampah disana. Saya berjalan kaki menyusuri alun-alun
untuk mencari tempat sampah. Setelah jauh sekali berjalan membawa sampah
kesana-kemari, saya tetap tidak menemukan tempat sampah. Akhirnya saya menaruh
sampah tersebut dibawah pohon. Kalau sudah begitu siapa yang harus disalahkan?
Dalam masalah ini, tidaklah tepat kalau kita
saling melempar tanggung jawab. Masalah ini merupakan tanggung jawab kita
semua. Pihak penyelenggara hiburan yang memfasilitasi perayaan tahun baru tersebut
seharusnya memperbanyak tempat sampah dan meletakkannya ditempat-tempat
strategis sehingga masyarakat tidak kesulitan membuang sampah. Atau jika
penyelenggaranya adalah pemerintah, pemerintah bekerja sama dengan dinas
kebersihan untuk memperbanyak tempat sampah. Namun, hal tersebut akan percuma
jika kita sebagai masyarakat masih tetap membuang sampah sembarangan.
Jadi, diperlukan kesadaran yang tinggi akan
tanggung jawab untuk menjaga kebersihan saat perayaan malam tahun baru.
Fasilitas tempat sampah yang disediakan akan percuma jika kesadaran masyarakat
untuk tidak membuang sampah sembarangan dimalam tahun baru masih rendah.
Kesadaran masyarakat yang tinggi juga akan percuma jika pihak penyedia acara
kurang memfasilitasi tempat sampah.
Memang setelah acara selesai ada petugas
kebersihan yang ditugaskan untuk membersihkan sampah-sampah tersebut. Tetapi,
alangkah lebih baiknya jika kita semua membantu meringankan tugas mereka dengan
kesadaran kita untuk tidak membuang sampah sembarangan.